PERTEMUAN PERTAMA MATERI TENTANG MENCERITAKAN PENGALAMAN
YANG MENARIK DI KELAS VII A SMP BU NU BUMIAYU
Aenul Fitriyah,S.Pd
MGMP Pokja 8
Bel berbunyi pagi hari, menandakan jam pertama masuk kelas. Ketika saya baru masuk kelas, ada siswa yang mendekati saya. ”Bu, saya mau bayar LKS”, kata siswa. ”Ya, mau bayar berapa?”, tanya saya. Siswa menjawab: ”Dua belas ribu dulu bu guru, kurangnya besok-besok ya bu guru, terimakasih bu guru”. ”Ya sama-sama”, saya menjawab dengan nada datar. Saya mengucapkan salam pada siswa-siswa “Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh”, siswa serentak menjawab “Walaikumsalam warrohmatullohi wabarokatuh” (ada siswa sambil mempersiapkan buku, ada juga yang sedang kluyuran pinjam pulpen, dan cerita sendiri). “Ibu ulangi sekali lagi, kalau masih ada yang belum siap, siapkan diri dulu.” kata saya. “Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh” saya kembali mengucapkan salam. Siswa langsung bergeges duduk rapih dan menjawab “Wa'alaikum salam warrohmatullohi wabarokatuh”. “Lain kali saat bu guru mengucapkan salam kalian menjawabnya harus dalam kondisi duduk yang rapih, Ya sudah, sekarang waktunya berdo'a dulu”. (Siswa membacakan doa dan membacakan surat jus amma), saya mengingatkan pada siswa saya yang tidak disiplin. “Kali ini, kalian akan berlatih bercerita. Kalian harus dapat menceritakan pengalaman kalian masing-masing yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang menarik. Dengan demikian, pendengar dapat membayangkan suasana yang kalian ceritakan. Kemarin sudah ibu jelaskan bagaimana cara menggunakan pilihan kata yang tepat dalam menulis kalimat. Paham anak-anak?” saya bertanya pada siswa, dan siswa menjawab serentak “Paham bu guru”.
“Apakah kalian merasa senang berada disekolah yang baru ini?” Tanya saya pada siswa. Serentak siswa menjawab “Senanggggggggggggg”. “Nah tentunya, walaupun kalian baru beberapa hari bersekolah di SMP BU ini, tentu kalian sudah mengalami beberapa kejadian, baik yang menyenangkan, mengesalkan, atau menyedihkan. Betul anak anak?” Tanya saya pada siswa. Ada siswa yang mengiyakan, ada juga yang bengong, ada juga yang sedang cerita sendiri. “Ya, Mas Purnomo, coba menurut Mas Purnomo pengertian dari pengalaman itu sendiri apa Mas?” Tanya saya pada siswa yang cerita sendiri dengan teman sebangkunya. Purnomo hanya diam menundukkan kepala dengan malu. “Mas Purnomo jika bu guru sedang menerangkan, mas purnomo perhatikan, ibu hanya minta waktu sedikit aja buat menjelaskan, ya mas purnomo?”. Nasehat saya pada siswa yang bernama Purnomo. “Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ibu tadi?” Nanti yang bisa menjawab, seperti biasa ibu kasih nilai poin”.Tawaran saya pada siswa. “Saya bu guru, salah tidak apa-apa ya buguru?”, “Pengalaman adalah segala sesuatu yang kita lihat, amati, teliti, dengar, dan sebagainya”. Jawaban nadia sambil melihat buku LKS yang dia pegang. “Ya benar, Jadi pengalaman itu merupakan guru yang terbaik dan kita belajar dari pengalaman itu sendiri”.Keterangan dari saya. “Paham ya anak-anak?” Tegas saya.
“Dalam pembelajaran sebelumnya, kalian sudah mendengarkan sebuah berita. Banyak pelajaran yang dapat kalian ambil dari sebuah berita. Demikian pula halnya dengan cerita pengalaman, seperti yang akan kalian pelajari kali ini. Paham anak-anak?” Tanya saya. “Ya bu guruuuuu”.Jawab siswa.
“Pada minggu-minggu pertama di sekolah, kalian tentunya telah mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa. Nah, dalam kegiatan itu, mungkin kalian mengalami hal-hal yang mengesankan. Begitu berkesannya suatu pengalaman, membuat kalian ingin menceritakannya kepada orang lain. Disisi lain, adakalanya orang lainlah yang ingin mendengarkan pengalaman kalian. ”Benar apa tidak?” (ada yang membenarkan, ada juga siswa yang diam ). Sekarang Ibu akan membagi pengalaman ibu yang tidak akan terlupakan dalam hidup ibu”.Kalian dengarkan pengalaman ibu dengan seksama.
Minggu, 29 Januari 2012
Guru Harus Bisa Menyusun RPP Berkarakter, Silabus Berkarakter dan KKM
Guru harus bisa menyusun Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus
Berkarakter sendiri. Bila KKM dijadikan sebagai target yang ingin dicapai, maka RPP dan Silabus adalah koridor dalam menentukkan
metode mengajar. Budaya copy
paste dari sekolah lain harus segera ditinggalkan. Karena keduanya disusun
berdasarkan kondisi sarana prasarana, siswa, pelajaran dan kemampuan mengajar
guru di sekolah yang bersangkutan. Sebenarnya tiap kelas bisa jadi KKM dan RPP
berbeda karena kemampuan siswa tiap kelaspun berbeda. Namun kebanyakan guru
membuat KKM satu untuk beberapa kelas secara umum. Hampir kebanyakan seorang guru banyak
enggan atau tidak bisa menentukan KKM dan RPP secara riil. Dua hal itu
sepertinya untuk formalitas saja. Padahal sangat menentukkan keberhasilan belajar siswa. Selama ini guru cuma
menjiplak karangan orang lain dan disiarkan sebagai karangan sendiri. Ini
sungguh memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan. Sebenarnya jika ada kemauan, semua guru pasti mampu membuat KKM dan RPP yang sesuai dengan kondisi siswa dan sarana prasarana sekolah. Menyusun RPP merupakan sebuah
tantangan karena guru harus tahu psikologis anak didik dan kemampuannya dalam
mengajar. Psikologi anak dari sekolah unggulan tentu beda dengan sekolah kita,
maka saat RPP diterapkan di sini tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Psikologis anak dulu berbeda dengan sekarang dan mungkin yang akan datang. Maka
setiap tahun RPP akan harus berkembang dan perlu diperbaharui dalam menyusun
RPP, Guru diibaratkan sebagai seorang arsitek yang akan membangun rumah. Dia
harus tau bagaimana desainnya atau sebesar apa rumah yang akan diinginkan. Berapa
takaran semen, pasir dan batu agar pondok bisa kuat. Namun tentunya semua itu
butuh proses, butuh belajar karena hidup menurutku adalah belajar, belajar mensyukuri
meski tak cukup, belajar memahami meski tak mampu, belajar ikhlas meski tak
rela, belajar bersabar meski terbebani, belajar setia meski tergoda. Kita harus
belajar dan belajar terus dengan penuh keyakinan, Maka dari itu tetaplah
belajar tuk berada di jalan yang benar, belajar menjadi lebih baik untuk
menjadi yang terbaik dihadapanNya. Yakinlah tidak ada kerja keras kita yang sia-sia, Semakin bekerja keras
kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, Alloh Maha Tahu.
Semangatlah dan bangkitlah jangan sampai diusia yang sudah tinggi Kita
menyesal.
Memparafrasakan Sebuah Puisi
Parafrasa
adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan atau macam
Bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian.
Ada dua metode parafrasa puisi yaitu
1.
Parafrasa
terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau
menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah
dipahami seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa
tersebut.
2.
Parafrasa
bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata
yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.
Langkah-langkah membuat parafrasa puisi
1.
Mencermati
seluruh isi puisi
2.
mencari
arti kata yang sulit dipahami
3.
Menyisipkan
kata dalam puisi yang masih tetap digunakan
4.
Mengubah
puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri.
Contoh Memparafrasakan Puisi
MENYESAL
PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG,
HARI MUDAKU SUDAH PERGI,
SEKARANG PETANG DATANG MEMBAYANG,
BATANG USIAKU SUDAH TINGGI.
AKU LALAI DI HARI PAGI,
BETA LENGAH DI MASA MUDA,
KINI HIDUP MERACUN HATI,
MISKIN ILMU, MISKIN HARTA.
Kamis, 26 Januari 2012
BAHASA INDONESIA
Tuhan adalah yang maha kuasa di alam semesta. Dengan kuasaNya segalanya ada di alam semesta. Bahkan alam semesta dan seisinya adalah ciptaanNya. Dia maha kuasa dari segalanya termasuk manusia. Manusia diciptakan dan ditempatkan di suatu tempat sesuai kuasaNya. Salah satunya Indonesia.
Indonesia adalah tanah air tercinta kita, yang penduduknya telah bersatu dan bertekad untuk bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Untuk itu kita sebagai wara negara Indonesia, harus mengerti dan menyadari benar sumpah pemuda, salah satunya mampu berbahasa Indonesia.
Sebagai salah satu pilar sumpah pemuda, saya sebagai guru swasta yang telah dididik di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, ingin mengajak dan mendukung berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tentunya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan saya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semuanya, agar tujuan kita berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai dan terwujud.
Atas segala perhatian anda, tidak lupa saya ucapkan terimakasih.
Saya,
Aenul Fitriyah
Indonesia adalah tanah air tercinta kita, yang penduduknya telah bersatu dan bertekad untuk bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Untuk itu kita sebagai wara negara Indonesia, harus mengerti dan menyadari benar sumpah pemuda, salah satunya mampu berbahasa Indonesia.
Sebagai salah satu pilar sumpah pemuda, saya sebagai guru swasta yang telah dididik di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, ingin mengajak dan mendukung berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tentunya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan saya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semuanya, agar tujuan kita berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai dan terwujud.
Atas segala perhatian anda, tidak lupa saya ucapkan terimakasih.
Saya,
Aenul Fitriyah
Langganan:
Postingan (Atom)