Guru harus bisa menyusun Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus
Berkarakter sendiri. Bila KKM dijadikan sebagai target yang ingin dicapai, maka RPP dan Silabus adalah koridor dalam menentukkan
metode mengajar. Budaya copy
paste dari sekolah lain harus segera ditinggalkan. Karena keduanya disusun
berdasarkan kondisi sarana prasarana, siswa, pelajaran dan kemampuan mengajar
guru di sekolah yang bersangkutan. Sebenarnya tiap kelas bisa jadi KKM dan RPP
berbeda karena kemampuan siswa tiap kelaspun berbeda. Namun kebanyakan guru
membuat KKM satu untuk beberapa kelas secara umum. Hampir kebanyakan seorang guru banyak
enggan atau tidak bisa menentukan KKM dan RPP secara riil. Dua hal itu
sepertinya untuk formalitas saja. Padahal sangat menentukkan keberhasilan belajar siswa. Selama ini guru cuma
menjiplak karangan orang lain dan disiarkan sebagai karangan sendiri. Ini
sungguh memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan. Sebenarnya jika ada kemauan, semua guru pasti mampu membuat KKM dan RPP yang sesuai dengan kondisi siswa dan sarana prasarana sekolah. Menyusun RPP merupakan sebuah
tantangan karena guru harus tahu psikologis anak didik dan kemampuannya dalam
mengajar. Psikologi anak dari sekolah unggulan tentu beda dengan sekolah kita,
maka saat RPP diterapkan di sini tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Psikologis anak dulu berbeda dengan sekarang dan mungkin yang akan datang. Maka
setiap tahun RPP akan harus berkembang dan perlu diperbaharui dalam menyusun
RPP, Guru diibaratkan sebagai seorang arsitek yang akan membangun rumah. Dia
harus tau bagaimana desainnya atau sebesar apa rumah yang akan diinginkan. Berapa
takaran semen, pasir dan batu agar pondok bisa kuat. Namun tentunya semua itu
butuh proses, butuh belajar karena hidup menurutku adalah belajar, belajar mensyukuri
meski tak cukup, belajar memahami meski tak mampu, belajar ikhlas meski tak
rela, belajar bersabar meski terbebani, belajar setia meski tergoda. Kita harus
belajar dan belajar terus dengan penuh keyakinan, Maka dari itu tetaplah
belajar tuk berada di jalan yang benar, belajar menjadi lebih baik untuk
menjadi yang terbaik dihadapanNya. Yakinlah tidak ada kerja keras kita yang sia-sia, Semakin bekerja keras
kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, Alloh Maha Tahu.
Semangatlah dan bangkitlah jangan sampai diusia yang sudah tinggi Kita
menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar